Harga Tiket Pesawat ke Bali Naik Rp800 Ribu-Rp1 Juta

Harga tiket pesawat ke Bali tercatat naik. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Selasa (20/9), dempet situs tiket.com, tiket atas Jakarta-Bali untuk keberangkatan Jumat (23/9) atas Lion Air dibanderol Rp1,1 juta santak Rp2,7 juta.
Harga ini naik ketimbang rata-rata Rp800 ribu engat Rp1 juta kira-kira durasi dahulu. Sementara jika atas Air Asia, tiket Jakarta-Bali dibanderol Rp1,3 juta engat Rp1,6 juta. Citilink Rp1,3 juta engat Rp1,7 juta.
Lalu, demi Garuda Indonesia dibanderol Rp1,9 juta. Sementara, demi Batik Air seharga Rp1,6 juta tenggat Rp1,8 juta.
Sementara itu, dekat situs Traveloka, harga tiket pesawat Jakarta-Bali pada giliran yang klop dengan Lion Air dibanderol Rp1,1 juta maka Rp2,7 juta. Sedangkan dengan Air Asia Rp1,2 juta maka Rp1,5 juta.
Kemudian, dengan Citilink Rp1,3 juta sampai dengan Rp1,7 juta. Batik Air Rp1,6 juta batas Rp1,7 juta.
Lalu, dengan Pelita Air dari Rp1,2 juta sampai dengan Rp1,5 juta. Sementara dengan Garuda Indonesia Rp1,9 juta.
Secara terpisah, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan dirinya telah mengajukan kedemi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bagi dilakukan penambahan penerbangan menuju Bali agar harga tiket pesawat ke Bali bisa turun.
"Saya meminta Menhub menambah penerbangan ke Bali sekaligus menjumpai menurunkan harga tiket supaya wisalawak-lawakn adapun berkunjung bisa lebih agung," kata Koster sebagai dikutip akan Antara.
Menurutnya, jika harga tiket pesawat turun, kunjungan ke Bali pun meningkat. Harga tiket bahwa naik, kata Koster, menjadi dalih persentase keberpusatan wisakegembiraann domestik halus.
"Kalau ke Bali berempat sekeluarga bagi sangat terasa kalau misal satu tiket Rp500 ribu maka kalau berempat Rp2 juta kan cukup berat," ujarnya.
Hingga saat ini sejak ekonomi Bali mulai pulih Maret 2022, tercatat jumlah kunjungan wisakeriangann mancanegara mencapai 10 ribu orang per hari, dengan wisakeriangann domestik 12-14 ribu per hari melalui jalur udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Sebenarnya kondisi Bali saat ini dibanding sebelum covid-19 sudah mencapai lebih dari 50 persen untuk wisakelucuann mancanegara. Sedangkan wisakelucuann domestik 30-40 persen, agak terkendala karena harga tiket naik," kata gubernur asal Buleleng itu.